HALAMAN
PENGESAHAN
NAMA KELOMPOK : Tanda
Tangan
Ø I
Kadek Suwarjana Putra
Ø Komang
Rito Suryajaya
Ø I
Putu Mika Cahyana Putra
Ø I
Made Pandu Baskara
Ø I
Gede Oka Raditya Iswara
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami hanturkan kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa,
karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan Paper hasil dari Observasi House Laundry di Hotel Komaneka
Bisma, Ubud, Bali.
Meskipun
banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikan Paper ini tepat pada waktunya.Tidak lupa kami sampaikan
terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Tata Graha I, Drs I Ketut
Redjasa,BA,M.Hum, yang telah memberikan arahan dan bimbingan, kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah memberikan kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan Paper ini.
Kami menyadari bahwa dalam
menyusun paper ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya paper
ini. Kami berharap semoga paper ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Denpasar, 29 Juni 2014 Kelompok
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................. i
KATA
PENGANTAR ............................................................................. ii
DARFTAR
ISI ........................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar
Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan
dan Kegunaan .................................................................. 2
D. Metode
Penulisan ......................................................................... 3
BAB
II LANDASAN TEORI ................................................................ 5
A. Pengertian
Laundry ...................................................................... 5
1. Laundry
.................................................................................. 5
2. Bagian-bagian
di Laundry ...................................................... 7
3. Pengertian
House Laundry ..................................................... 8
4. Prosedur
pengembalian lena hotel (house laundry) ................ 9
5. Tugas-tugas
Bagian Laundry ................................................. 9
6. Bahan-bahan
Pencucian Laundry (laundry supplies) ............. 14
7. Spot
Removing Agent ............................................................ 18
8. Laundry
Machinery / Laundry Equipment ............................. 21
BAB
III GAMBARAN UMUM ............................................................. 28
A. Lokasi
Hotel ........................................................................... 28
B. Bidang
Usaha dan Fasilitas .................................................... 28
C. Struktur
Organisasi ................................................................. 29
1. Struktur
Organisasi Laundry Hotel Komaneka Bisma ..... 28
BAB
III PEMBAHASAN ...................................................................... 30
A. Peralatan
....................................................................................... 30
1. Peralatan
yang diguanakan dalam penanganan House
Laundry di Hotel Komaneka Bisma Ubud ............................ 30
Laundry di Hotel Komaneka Bisma Ubud ............................ 30
B. Proses
Pencucian .......................................................................... 33
1. Proses
Pencucian House Laundry dalam Housekeeping
Departement di Hotel Komaneka Bisma ............................... 33
Departement di Hotel Komaneka Bisma ............................... 33
C. Faktor-faktor
................................................................................ 35
1. Faktor
Utama Dalam Laundry di Komaneka Bisma Hotel .... 35
D. Kendala
........................................................................................ 37
1. Kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan
House Laundry Pada Hotel Komaneka Bisma ..................... 37
House Laundry Pada Hotel Komaneka Bisma ..................... 37
BAB
IV PENUTUP ................................................................................ 41
A. Simpulan
....................................................................................... 41
B.
Saran
............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 42
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 43
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pariwisata
merupakan salah saru sector ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap
perekonomian suatu Negara saat ini.oleh karena itu, setiap Negara di dunia
berusaha meningkatkan pendapatan melalui Pariwisata. Di Indonesia khususnya di
Bali, hamper seluruh usaha kecil dan menengah keatas dapat berputar karena
pariwisata. Hal ini dibuktikan pada saat terjadinya Bom Bali I dan Bom Bali II,
keadaan ekonomi Bali sangat memperhatinkan. Sedikitnya pemasukan yang diperoleh
dari beacukai karena jarangnya wisatawan yang datang, usaha kecil menengah yang
memjual kerajinan tangan mulai bangkrut sampai usaha hotel dan restaurant yang
sangat sepi sehingga ada pemutusan hubungan kerja oleh pihak perusahaan. Dengan
gambaran tersebut dapat dilihat bahwa pariwisata memberi pengaruh terhadap
kondisi ekonomi suatu Negara atau wilayah.
Berbicara
tentang pariwisata. Pariwisata memiliki beberapa aspek penting seperti,
Akomodasi, Makanan dan minuman, Transportasi, Rekreasi, dan Atraksi. Salah satu
aspek terpenting adalah Akomodasi yang dimana berbentuk sebuah bangunan yang
menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk tempat menginap yang dikelola
secarakomersial. Dalam pengembangan Akomodasi tentu saja ada peranan Loundry
yang bertugas dan bertanggung jawab tentang kebersihan Linen yang ada di
perusahaan.Yang dimana kami memilih Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penulis merumuskan permasalah
yang berkaitan dengan Penanganan House Loundru Pada Hotel Komaneka Bisma.
1. Bagaimana
Penanganan House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali?
2. Apa
saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan House Loundry Pada
Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali?
C.
Tujuan
dan Kegunaan Penulisan
Tujuan dari penyusunan paper ini adalah.
1. Untuk
mengetahui Bagaimana Penanganan House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud,
Bali.
2. Untuk
mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan House Laundry
Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali, dan bagaimana cara penanganannya.
Kegunaan dari penulisan
adalah :
1. Untuk
Mahasiswa
diharapkan dapat memahami tata cara penanganan Loundry yang benar untuk kedepannya.
diharapkan dapat memahami tata cara penanganan Loundry yang benar untuk kedepannya.
2. Untuk
Politeknik Nageri Bali
Diharapkan dapat
menjadi pedoman bagi mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang ingin memperdalam
atau berkecimpung dalam dunia perhotelan dan dapat menjadi input yang baik
untuk ditambahkan dalam materi pembelajaran bagi dosen Politeknik Negeri Bali
khususnya pada Jurusan Pariwisata.
3. Bagi
Perusahaan.
Berharap bisa
memberikan sumbangan, saran, pemikiran, dan informasi tambahan yang bersifat
positif khususnya pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali.
D.
Metode
Penulisan
Dalam Penulisan
paper ini ada beberapa metode yang penulis gunakan, diantaranya :
1. Metode
Observasi
Metode observasi
merupakan pengumpulan data dengan cara mengadakan pegamatan dan terlibat
langsung pada Penanganan Laundry pada Hotel Komaneka Bisma Hotel,Ubud, Bali.
2. Metode
Wawancara.
Metode wawancara
merupakan pengumpulan data dengan caramengajukan pertanyaan kepada supervisor
Loundry yang bernama Bapak, Agung. Di Komaneka Bisma Hotel, Ubud, Bali.
3. Metode
dan Teknik Analisis Data
Dalam
menyusun paper ini mempergunakan teknik Analisi Deskriptif, yaitu teknik
analisis yang dilakukan dengan cara memaparkan “Proses Pencucian House Laundry
dalam Housekeeping Departement yang di Komaneka Bisma Hotel, Ubud, Bali” yang di
peroleh di lapangan dalam bentuk uraian secara sistematik, sehingga dapat di
tarik menjadi suatu kesimpulan.
4. Metodologi
dan Teknik Penyajian Data
Penulis
menggunakan metode informal dengan cara menyajikan data dengan kata-kata biasa
dan memaparkan langsung “Proses Pencucian House Laundry dalam Housekeeping
Departement di Komaneka Bisma Hotel, Ubud, Bali”.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
PENGERTIAN
LAUNDRY
1.
Laundry
Laundry ( Binatu
) adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen,
dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.Laundry pertama
kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air membawa pergi bahan
yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cara seperti ini masih dilakukan di
beberapa daerah pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan
dengan cara sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu datar
atau pada papan. Teknik ini digunakan umum di Eropa dan juga digunakan oleh
pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga telah diidentifikasi di Jepang
bahkan sampai Indonesia.Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai ,
binatu dilakukan di tong air /ember / kuali logam yang diisi dengan air bersih
dan dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif daripada dingin
dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih, pakaian yang diperas keluar -
dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air. Kemudian digantung di tiang
atau jemuran di luar ruang untuk mencari udara kering, atau kadang-kadang hanya
tersebar di rumput bersih.Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci
ini dipergunakan pada perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia
dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan menggunakan sebuah bak air
panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar,
logam besar atau tembaga pada pengapian.Sekitar tahun 1864-an dari American
Civil War menunjukkan dua tentara bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci
( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepisungai.
Pada periode ini
juga sabun sudah mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu
abu, lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar,pemakaiannya dengan cara
mencampurkannya ke air panas untuk mencuci menghilangkan spot noda.Pada dekade
sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu pengetahuan,
industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan
rumah tangga. Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi bubuk
(powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah
mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian
atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan
untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam soap root atau akar
yucca digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang terbuat
dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu
kuno dan sangat umum.Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk
yang berbeda dengan kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol
kaca untuk bahan cair,pewarna dan produk untuk memulihkan pakaian hitam yang
pudar saat dicuci.Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax
bahkan digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan dipromosikan
sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan
Christine Clark, mulai mengembangkan produk branded yaitu perlengkapan rumah
tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam /panci, jemuran, jepitan) yang
dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society - Sep 2001).Pada awal abad
20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu dengan berbagai mesin cuci.
Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk
menggantikan menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin
hanya menggunakan tenaga tangan. Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik
dengan bak berlubang dan berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan
siklus ini disebut siklus spin.Sejarah menyetrika Tidak seorangpun bisa
mengatakan kapan tepatnya orang-orang mulai mencoba untuk menekan kain halus,
tetapi kita tahu bahwa Cina menggunakan logam panas untuk menyetrika sebelum
orang lain. Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang.
Seribu tahun yang lalu metode ini sudah mapan digunakan.Sementara orang-orang
di Eropa Utara menggunakan batu, kaca dan kayu untuk menghaluskan pakaian. Ini
terus dilakukan untuk "menyetrika" dan digunakan dibeberapa tempat
pada pertengahan abad ke-19, Kemudian mulailah pandai besiBarat mulai menempa dan
membuat Setrika, sekitar pada Abad Pertengahan.
2.
Bagian-bagian
di Laundry
1. Valet
adalah jabatan yang bertugas untuk mengambil dan mengembalikan cucian tamu.
2. Checker
adalah jabatan yang bertugas untuk memeriksa pakaian tamu yang dibawa oleh
valet untuk di cocokkan antara list laundry yang diisi dengan tamu dengan
kuantitas yang ada. Di samping itu seorang checker juga harus memriksa keadaan
barang tamu apakah ada barang yang tertinggal dalam saku ataupun ada barang
yang robek kancngnya hilang maupun keruskana lainnya.
3. Marker
adalah jabatan yang bertugas untuk member identitas cucian tamu agar cucian itu
nantinya tidak tertukar satu sama lain dan memudahkan untuk mengumpulkan
kembali serta untuk menghindari salah kamar pada saat mengembalikannya.
4. Washer
adalah jabatan yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan proses pencucian baik
untuk tamu maupun untuk hose use laundry maupn uniform staff.
5. Presser
adalah suatu jabatan yang bertanggung jawab untuk melakukan penyetrikaan dengan
menggunakan alat manual atau makinal.
6. Folder
adalah suatu jabatan yang bertanggung jawab terhadap penyetrikaan maupun folded
yang biasanya khusus mengoperasionalkan flat work ironer.
7. Dry
Cleaning operator adalah suatu jabatan yang bertanggung jawab melaksanakan
dengan menggunakan mesin dry cleaning atau cuci kering.
3.
Pengertian
House Laundry
House
laundry adalah segala macam jenis cucian yang terdiri dari :
a. Linner
supplier yang terdiri dari house keeping department (Floor Section), antara
lain sheet, pillow case, blanket, bed pad, bed cover, curtain, dan towel.
b. Linen
supplier yang digunakan Food and Beverage Departement, seperti table cloth,
multon, napkin, place mat/tray mat,apron, table skirting, green valvet, glass
towel, dan kitchen towel.
c. Uniform
milik seluruh karyawan hotel
Cucian
ini sering disebut dengan non revenue production works karena tidak
menghasilkan uang secara langsung, tetepi merupakan sarana pendukung bagi para
tamu.
4.
Prosedur
pengembalian lena hotel (house laundry)
a. lena
food and beverage dan housekeeping
1. setelah
cucian selesai lena tersebut di serahkan ke general linen room beserta listnya
2. linen
attendant akan mengecek jumlah dan jenis cucian
3. serahkanlah
ke seksi/ departemen yang mengirimnya tertera di dalam linen laundry list
b. pakaian
seragam karyawan
1. untuk
pakaian seragam karyawan setelah dicuci, disetrika, dan digantung maka akan
dibawa keruang lena
2. setelah
dicek oleh seksi uniform selanjutnya akan diataur dalam lemari karyawan
5.
Tugas-tugas
Bagian Laundry
a.
Valet,
Checker, Marker
Valet
Jika
ada permintaan tamu untuk mencuci maka yang perlu disiapkan oleh seorang valet
untuk dibawa serta langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1.
Buku Pick
Up dimana dalam buku pick up ini akan ditulis nomo kamar.
2.
Yakinkan tamu untuk mengisi laundry list
terutama nmor kamar, nama, tanda tangannya serta prmintaannya hanger atau
folded.
3.
Langkah selanjutnya adalah menghitung
jumlah itemnya dan cocokkan dengan list yang diisi oleh tamu.
Checker
1.
Check satu persatu warna, sakunya dan
kondisi masing-masing item yang ada.
2.
Laporkan langsung ke supervisor atau
asst laundry manager jika ada salah jumlah atau robek, kancing hilang maupun
pada kelunturan, dan diisi tanda (sign) yang telah disediakan untuk
diinformasikan ke tamunya.
3.
Laporkan dan catat di log book jika
ditemukan sesuatu yang tertinggal dalam sakunya dan dikembalikkan bersamaan
dengan laundrynya.
Marker
1.
Siapkan mesin marker yang dimiliki, jaga
kebersihan mesin dari debu, check
marking ribbon, marking tape.
2.
Marker masing-masing item satu persatu,
taruh marker sesuai dengan standar dan pisahkan masing-masing yang mana perlu
dicuci dengan air dan yang mana perlu di dry cleaning tolong lihat di label
pakaian.
3.
Catat semua di dalam log book, tulis nomor
kamar, kode, jumlah barang, check oleh siapa, permintaan service, selanjutnya
dikirim ke washer atau dry cleaner untuk diproses.
b.
Washer
Langkah-langkah yang diperlu dilakukan
adalah :
1.
Siapkan mesin-mesin dan jaga kebersihan
mesin. Hidupkan powernya, buka pipa air panas maupun dingin, buka steam dan cek
chemical.
2.
Siapkan trolley untuk linn yang bersih
dan linen yang kotor, jaga kebersihan trolley dan area laundry.
3.
Pisahkan linen atau pakaian berdasarkan
4 kategori yaitu : type of color, type of linen, type of soil, dan type of
washing.
4.
Masukan laundry satu persatu, pakai net
jika perlu untuk laundry yang special dan pilih program fomula mesin dan
chemical yang benar. Hidupkan (start) mesin proses pencucian sudah dilakukan.
5.
Turunkan cucian satu persatu sambil
mengecek apakah ada kelainan, pisahkan mana yang bias untuk di press langsung
dan mana yang untuk dikeringkan.
c. Presser
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan oleh seorang presser adalah :
1.
Bersihkan mesin pressing sebelum
digunakan pakai lap lembab untuk membersihkan. Hidupkan panel listrik, buka
kompresor mesin dan set temperature.
2.
Pisahkan jenis-jenis pakaian yang akan
expressing yaitu mana yang yang bias di press dengan utility press dan mana
yang harus di wool press.
3.
Check garmen atau pakaian sebelum disetrika, jika ada robek atau kancingnya
hilang laporkan dan ushakan ditambal dan diganti kancingnya.
4.
Jangan menyetrika terlalu lama dan
jangan sampai hasil setrikanya licin dan banyak garis-garis.
5.
Gantung pakaian yang telah disetrika
atau dilipat sesuai dengan permintaan tamu.
d. Folder
(Flat Work Ironer)
Langkah
–langkah yang perlu dilakukan oleh petugas folder adalah :
1. Siapkan
mesin dalam keadaan bersih dengan cara memebersihkan mesin dengan menggunakan
lap yang agak lembaba bersihkan dari atas kebawah.
2. Siapkan
trolley semestinya supaya kelihatan rapi diarealn kerja, siapkan meja untuk bed
sheat dan untuk melipat towel.
3. Hidupkan
elektrik panel, buka LPG bila mengginakan gas, set temperature sesuai dengan
standar yang diperlukan.
4. Gunakan
lilin (wax) sebelum mulai melakukan pekerjaan guna menambah daya panas dan
licinnya sheat.
5. Untuk
mengepressnya masukan linen satu per satu letakan diatas plat, ipat linen
sesuai dengan standar.
6. Simpan
linen yang sudah dipress pada tempat penyimpanan dengan baik gunakan system
fisrt in fisrt out.
7. Pisahkan
linen, usahakan dalam pnyimpanan harus sejenis yaitu bed sheat dengan bed
sheat, towel dengan towel. Dan pillow cases dengan pillow cases.
e. Dry-Cleaner
Tugas
– tugas yang perlu dilakukan oleh dry-cleaning operator adalah :
1. Bersihkan
mesin dengan lap yang agak lembab untuk menghilangkan debu, check solvent
apakan masih bersih dan cukup untuk opersonal, dan hidupkan mesin.
2. Bersihkan
meja spotting, check steam, tekanan udara aoakah dalam keadaan baik.
3. Periksa
masing-masing jenis yang akan di dry cleaning, test dengan menggunakan solvent,
kancingnya juga di test dengan solvent.
4. Periksa
semua saku apakah ada barang yang tertinggal, bila ada srtain diusahakan
dihilangkan dengan menggunakan sporting agent bila perlu.
5. Selanjutnya
masukan pakaian yang akan dicuci satu persatu, pakai jarring dry ckeaning bila
perlu.
6. Masuka
cartu dry cleaning kemudian start mesin maka proses pencucian dry cleaning
sedang berlangsung.
7. Bila
proses dry cleaning telah berakhir turunkan masing-masing pakaian yang habis
dicuci kering, usahakan digantung sebelum dipress untuyk menghindari cringcle.
6.
Bahan-bahan
Pencucian Laundry (laundry supplies)
Bahan utama yang diperlukan untuk mencuci
pakaian di laundry adalah air yang cukup dan sabun yang baik . sebagai dasar
pengetahuan dalam bidang laundry maka bahan-bahan yang diperlukan adalah :
a.
Air (H2O)
Air
adalah salah satu bahan pokok yang digunakan dalam proses pencucian sebab air
adalah bahan pelunak (wetting agent), disamping itu air juga berfungsi sebagai
chemical action (aksi kimia) karena dengan melunaknya kain-kain bekerjasama
dengan gerakan pergesaran dan kontruksi mesin akan mengeluarkan kotoran-kotoran
dari kumpulan dan gumpalan debu. Air yang bermutu baik adalah air dalam
kualitas netral atau pH7. Ada 2 macam keadaan air , yaitu :
1.
Hard Water : air yang mengandung bahan
cair logam seperti besi dan magnesium yang akan menyebabkan kualitas air kurang
baik untuk pencucian.
2.
Soft Water : air yang larutannya telah
dibuang atau dimatikan. Air seperti inilah yang baik digunakan untuk proses
pencucian.
b. Sabun
(Detergent)
Sabun tidak dapat bekerja sendiri, sabun
dan air harus dipersatukan dengan perimbangan yang baik. Sabun digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu :
1.
Sabun alam (natural soap)
Sabun ini terbuat dari bahan alami yaitu
minyak tumbuh-tumbuhan dan minyak yang diperoleh dari bumi. Natural soap dibagi
menjadi 2 jenis lagi, yaitu yang dibuat dalam bentuk dan jenis netral dan built
soap. Jenis netral belum tercampur dengan perkuatan alkali sedangkan built soap
sudah tercampur dengan alkali.
2.
Detergent
Adalah sabun buatan manusia yang
tergolong netral soap dan tidak mengandung alkali, detergent ini dipergunakan
secara efektif dalam hard water maupun soft water dan detergent ini sangat efektif
untuk pencucian pakaian-pakaian khusus yang halus dan tidak terlalu kotor.
c.
Alkali
Alkali juga sering disebut soap builder
atau memperkuat kerja sabun. Jadi fungsi alkali adalah sebagai berikut ;
1.
Alkali menetralisir keadaan zat asam di
dalam air cucian yang dibawa oleh pakaian-pakain kotor.
2.
Alkali dapat mengendapkan dan mematikan
ion ion yang ada dalam air cucian.
3.
Alkali mengurangi kekuatan tegangan
permukaan anatara sabun dan minyak-minyak sehingga keduanya dapat bergabung dan
bercampur dengan baik.
4.
Alkali menambah pelemasan (wetting
power) daripada sabun dan air terhadap pakaian yang mengandung zat kotoran
5.
Alkali membantu sabun menghancurkan dan
mencerai beraikan butiran minyak atau lemak sehingga bercampur halus dengannya
(emulsifying).
d. Bleach
(pemutih)
Bleach
biasanya digunakan sebagai alat untuk memutihkan pakaian berwarna putih dan
mengeluarkan noda-noda yang membandel, dan juga sebagai pemusnah kuman-kuman
(sterilizing) biasanya penggunaan bleach di laundry ada 2 jenis, yaitu : oxigen
bleach dan chlorine bleach untuk pakaian yang berwarnadigunakan oxigen bleach
dan untuk pakaian yang berwarn aputih digunakan chlorine bleach.
e. Sour
(Cuka-Asam)
Sour digunakan
untuk menetralisir sabun dan alkali jika tidak menggunakan sour maka sisa
alkali yang masih terdapat pada bahan pakaian yang telah dicuci akan
mengakibatkan :
1.
Timbulnya gatal-gatal pada kulit yang
terkena.
2.
Alkali akan memakan benang-benang hingga
melemahkan serta benang dan dapat menembus bahan pakaian hingga
berlubang-lubang.
3.
Bilang masih ada sisa alkali pada
pakaian dan kita setrika alkali tersebut akan terbakar hingga menunjukkan
kegosongan pada daerah yang disetrika.
Kegunaan
dari sour atau asam-cuka adalah :
1.
Sebagai pembasmi bakteri dan menjadi
bahan neutralizer terhadap pakaian.
2.
Memeprkuat warna dan memantapkan
perekatannya pada bahan.
3.
Bahan wool yang diberi cuka akan menolak
gegat dan berfungsi sebagai anti gegat.
f. Starch
atau Tajin
Starching
dilakukan setelah proses akhir dan pencucian yaitu setelah proses sour. Adapun
kegunaan dari starching :
1.
Memperindah bentuk pakaian sesuadah
disetrika dan memberikan ketegangan dan kelicinan pada permukaan bahan.
2.
Tajin merupakan lapisan licin untuk
menolak kotoran memasuki sela – sela benang.
3.
Tajin juga bertindak sebagai pelindung
serta benang sehingga sering disebut pelindung bahan pakaian.
g. Solvent
Solvent adalah
bahan yang digunakan untuk proses pencucian dry cleaning. Solvent ada 2 jenis
yaitu solvent alam berasal dari minyak bumi dan solvent buatan manusia yang
biasa disebut chlorinated hydrocarbons. Contoh-contoh solvent dari alam dan
sintetik adalah :
1.
Petroleum solvent dengan sifat-sifat
sebagai berikut :
a. Mudah
menguap dan mudah terbakar.
b. Kuat
terhadap minyak dan lemak
c. Tidak
seberapa kuat dengan barang-barang plastic bila dibandingkan dengan sintetik
solvent.
d. Penyulingannya
harus menggunakan vacuum dengan temperature antara 225-250 F.
2.
Synthetic Solvent
Adalah
solvent buatan manusia, pembuatannya dilakukan melalui proses kimia ada
beberapa jenis solvent buatan ini : Carbon Tetrachloride, Tricliloroethylene
dan Perchloroethylene.
Keunggulan
dari solvent-solvent ini dibandingkan dengan jenis petroleum adalah :
a. Tidak
mudah terbakar.
b. Sangat
kuat melarutkan minyak dan lemak.
c. Titik
mendidihnya jauh lebih rendah.
d. Menguapnya
sangat cepat.
e. Bahan-bahan
plastic akan lumer dibuatnya.
7.
Spot
Removing Agent
Ada beberapa
noda yang tidak bisa hilang menggunakan chemical atau detergent biasa di
beberapa hotel berbintang menggunakan beberapa chemical yang disebut dengan spot removing agent antara lain :
a.
Tar Go
Bentuk : cair berwarna kekuning-kuningan, kemasan
botol plastik isi 1 liter.
Kandungan : Ethanol, Trichloroethylene, Nonylphenol
Exthoxylate, Ethoxy Ethanol.
Kegunaan : untuk menghilangkan Oil Stains, Crayon,
Grease, Hair Dressing, Lipstick, Make Up, Mascara, Nail Polish, Paints All
Type, Tar, Wax.
Bahayanya : hindari terkena mata bila terkena mata
akan terjadi iritasi pada mata pencegahan pertama adalah basuh air mata dengan
air dingin yang mengalir minimal 15 menit dan segara larikan kerumah sakit bila
gejalanya tidak hilang.
b.
Qwik – Go
Bentuk : cairan berwarna bening, kemasan botol
plastic isi 0,355 liter.
Kandungan : Triethanol amine, Linear primary
alcohol, Ethoxylate, Potassium, Hydroxide, Gluconic Acid, Water.
Kegunaan : untuk menghilangkan all protein stains,
Blood, Candy, Chocolate, Egg, Mayonnaise, Milk.
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan
terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan
kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang
mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih
bila gejalanya tidah hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan
pengobatan.
c.
Bon-Go
Bentuk : cair berwarna kuning, kemasan botol plastic
isi 0,355 liter.
Kandungan : Alchol, Ethoxylated Propoxylated, Xylene
sulfonic Acid Glueconic acid.
Kegunaan : untuk mrnghilangkan Beer stains, Coffee,
Fruit juice, Soft drink, Tea, Wine.
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan
terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan
kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang
mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih
bila gejalanya tidak hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan
pengobatan.
d.
Rust Go
Bentuk : cair berwarna kuning, kemasan botol plastic
isi 0,355 liter.
Kandungan : Hydroflueoric Acid dan Ammonium
Bifluorid Water.
Kegunaan : special untuk menghilangkan noda dan
karat
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan
terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan
kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang
mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih
bila gejalanya tidak hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan
pengobatan.
e.
Yellow Go
Bentuk : cairan berwarna hitam kemasan botol plastic
isi 1 liter.
Kandungan : Titanous sulfat, Sulfuric Acid, Ammonium
Bifluoride, Citric Acid.
Kegunaan : special untuk menghilangkan pakaian yang
terkena kelunturan terutama pakaian berwarna putih.
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan
terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan
kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang
mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih
bila gejalanya tidak hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan
pengobatan.
8.
Laundry
Machinery / Laundry Equipment
a.
Washex (washing machine)
Washex
adalah kepanjangan dari Wash Extractor yang mana mesin ini secara otomatis akan
melakukan semua proses-proses pencucian dari pre-wash, main wash rinse, draine,
intermediate extract sampai final extract.
Mesin ini untuk mencuci
semua cucian baik house laundry maupun guest laundry, mesin ini dilengkapi :
a. Kran
air dingin dan air panas untuk mencuci.
b. Kran
steam yang dapat memanaskan cucian.
c. Timer
atau pengatu waktu.
d. Temperature
atau pengatur panas
e. Level,
pengukur tinggi air dalam mesin.
f. Kran
pembuangan air
g. Pintu
untuk memasukan atau mengeluarkan cucian
h. Kunci
pemutar mesin
i.
Kotak untuk memasukkan chemical (obat
pencuci)
Cara
merawatnya :
a. Sebelum
dan sesudah dipakai, mesin dibersihkan
b. Sehari
dua kali diberi oli bagian lager
c. Sebulan
sekali dibagian as dan lager diberi vaselin
b.
Extractor (mesin pemeras)
Adakalanya
dalam proses wash yang menggunakan mesin kadar air daam lena atau pakaian masih
cukup tinggi sehingga memerlukan pemerasan ulang untuk itu diperlukan mesin
pemeras khusus yang disebut dengan mesin Extractor.
Perlengkapan
Extractor adalah :
1. Saklar
ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin
2. Rem,
untuk menghentikan mesin, setelah selesai proses pemerasan
3. Pintu
masuk/keluar cucian
4. Kran
pembuangan air
Cara memeliharanya :
1. Sebelum
dan sesudah dipakai, mesin dibersihkan
2. Sehari
dua kali diberi oli bagian lager
3. Sebulan
sekali dibagian as dan lager diberi vaselin
c.
Drying Tumbler (mesin pengering)
Mesin
pengering ini menghembuskan udara panas kedalam tabung bulat yang berputar yang
mana didalamnya tertampung pakaian yang lembab. Akibat hembusan udara panas itu
pakaian akan perlahan lahan menjadi kering. Mesin pengering ini dilengkapi
dengan :
1. Kran
steam (pemanas cucian)
2. Temperature
(pengukur panas)
3. Timer
(pengatur waktu)
4. Pintu
masuk dan keluar cucian
5. Filter
kotoran semua cucian
Pemeliharaannya :
1. Sebelum
dan sesudah dipakai mesin dibersihkan
2. Sehari
4 kali filter (saringan) dibersihkan
d.
Pressing (penyetrikaan)
1. Hand
Iron (Setrika tangan)
Mesin adalah setrika tangan untuk
macam-macam keperluan, seperti menghaluskan bekas kancing yang masih kusut.
Alat ini dilengkapi :
a. Pengatur
panas/temperature
b. Kran
steam
c. Penyemprot
steam/air
d. Padding
dengan covernya
e. Karet
bantalan/alas setrika
f. Padding
untuk lengan
g. Pedal
steam untuk menggemboskan
Cara merawat :
a. Sebelum
dan sesudah dipakai, peralatn dibersihkan
b. Sebelum
digunakan, setrika dibersihkan dengan lilin
c. 6
bulan sekali cover diganti
2. Utility
Press
Mesin ini digunakan untuk
menyetrika pakaian yang memerlukan panas yang tinggi dimana pakaian akan
ditekan dari atas dan bawah oleh kedua belah flat yang terbuat dari stainless
steel dan baja yang mana temperaturnya bias diatur.
3. Wool
Press
Wool press digunakan untuk
menyetrika cucian yang bahannya halus sutra dan kain yang tipis-tipis,
digunakan steam ganda atas bawah. Perlengkapannya :
a. Timer
b. Kran
steam
c. Cover
d. Padding
press
e. Special
handle untuk mengepress
f. Tombol
untuk merapatkan atau melonggarkan press
g. Power
ON/OFF
h. Pedal
penggembos
i.
Pedal penghisap/penahan pakaian agar
tidak bergeser
j.
Tombol untuk mengeluarkan steam atas
Perawatan :
a. Sebelum
dan sesudah dipakai, mesin harus diganti
b. Setengah
tahun sekali cover diganti
4. Suzy-Q
(Form finisher)
Bentuknya seperti boneka besar
untuk mengembangkan jas, safari, dan lainnya, yaitu pakaian yang tidak dapat di
press dengan setrika.
Perlengkapannya :
a. Clip
stainless muka/belakang
b. Stick
untuk lengan
c. Kran
steam
d. Pedal
untuk mengeluarkan steam dengan angin
e. Saklar
ON/OFF
f. Saklar
otomatic
g. Timer
h. Kayu
penjepit
Pemeliharaan :
1. Sebelum
dan sesudah digunakan, mesin dibersihkan
2. Setahun
sekali cover dicuci, atau melihat keadaan
e.
Dry-Cleaning Machine
Mesin
ini hanya untuk mencuci pakaian yang tidak dapat dicuci dengan air, seperti
wool, sutra, saten, dan nylon. Mesin ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Washer
: pencuci
2. Extractor
: mesin pemeras
3. Drying
Tumbler : pengering
Perlengkapan lainnya :
1. Kran
steam
2. Air,
angin, filter
3. Button
trap : perangkap kancing
4. Still
: alat suling untuk distilasi
5. Muck
cooker : tempat untuk memasak solvent kotor
6. Flow
line : pipa-pipa saluran
7. Tombol
automatic dan manual
8. Storage
tank : tanki solvent
Perawatannya :
1. Sebelum
dan sesudah dipergunakan mesin dibersihkan
2. Seminggu
2 kali tempat Vaseline pada bagian as washer yang terletak di belakang diputar
3. 3
bulan sekali dilakukan distilasi (penjernihan solvent yang kotor)
4. Filter
dibersihkan sebelum mesin digunakan
f. Flat roll Ironer atau cylinder
Proses setrika terjadi pada roll (pad) yang berputar. Akan
sangat ideal jika mesin ini memiliki banyak roll, type mesin ini banyak
jenisnya ada yang semi otomatis dan otomatis, ada yang menggunakan 1 pedding, 2
pedding bahkan lebih. Pedding ini akan berputar menyetrika linen sesuai dengan
tekanan yang kita atur dengan memanfaatkan uap panas untuk mengencangkan linen
yang kita kehendaki dan ada juga yang mggunakan api sebagai pemanas pelumasnya
yang nantinya akan memanasi padding untuk menyetrika linen yang kita proses.
g. Marking machine
Mesin
ini berguna untuk member tanda (identitas) pada pakaian yang akan dicuci
sehingga tidak tertukar antara milik guest yang satu dengan mili guest yang
lain. Mesin ini seperti mesin teraan yang mana terdapat beberapa huruf maupun
angka untuk membuat kode masing-masing.
h. Spot Removing Machine
Mesin ini khusus
untuk menghilangkan noda (stain) yang ada pada pakaian tamu yang akan dicuc.
Mesin dilengkapi juga dengan uap panas (steam), air dingin tinggal menginjak
pedal yang ada sesuai dengan yang kita inginkan.
BAB III
GAMBARAN UMUM
a.
Lokasi
Hotel
Komaneka
Bisma Hotel ( Laundy) berlokasi di Ubud, Gianyar, Bali dimana Laundry dan hotenya terpisah, Laundry di hotel
Komaneka Bisma ini sangat mewah dan nyaman. Laundry yang ada di hotel ini
merupakan laundry yang fasilitasnya sangat memadai.
b.
Bidang
Usaha dan Fasilitas
Hotel Komaneka
Bisma (Laundry) ini adalah penyediaan fasilitas Guest Laundry dan House Laundry tetapi Guest
Laundry yang ada di Hotel Komaneka Bisma ini hanya menerima jasa menyetrika
saja, sedangkan House Laundry di Komaneka Bisma ini mereka menerima Linnen
supplier yang terdiri dari house keeping department (Floor Section), antara
lain sheet, pillow case, blanket, bed pad, bed cover, curtain, dan towel. Linen
supplier yang digunakan Food and Beverage Departement, seperti table cloth,
multon, napkin, place mat/tray mat,apron, table skirting, green valvet, glass
towel, dan kitchen towel.
c.
Struktur
Organisasi
1.
Struktur
Organisasi Laundry Hotel Komaneka Bisma
HOUSE KEEPER
|
LAUNDRY MANAGER
|
SUPERVISOR
|
WASHER
|
CHECKER
|
MARKER
|
PRESER
|
ORDER TAKER
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Laundry
and Dry Cleaning Section adalah salah satu bagian terpenting di Hotel Komaneka
Bisma Ubud di dalam House Keeping Departemen yang bertanggung jawab atas semua cucian
dari guest maupun karyawan.
Cucian
ini sering disebut dengan non revenue production works karena tidak
menghasilkan uang secara langsung, tetepi merupakan sarana pendukung bagi para
tamu.
A.
PERALATAN
LAUNDRY
1. Peralatan
yang diguanakan dalam penanganan House Laundry di Hotel Komaneka Bisma Ubud antara
lain :
a. Drying
Tumblr
Mesin pengering cucian
sehabis diperas, yang dilengkapi dengan :
a. Kran
Steam (pemanas cucian).
b. Temperatur
(pengukur panas).
c. Timer
(pengukur waktu).
d. Pintu
masuk dan keluar cucian.
e. Filter
kotoran semua cucian.
Pemeliharaan :
a. Sebelum
dan sesudah dipakai mesin dibersihkan.
b. Ehari
empat kali filter (saringan) dibersihkan.
b. Ironer
Machine
Ironer Machine
atau Flat Work Ironer adalah mesin setrika untuk menyetrika cucian-cucian besar
dan rata, seperti linnen supplies yang
digunakan oleh hotel, baik oleh House Keeping Department (Floor) maupun Food
and Beverage out let, seperti sheet, pillow case, table cloth, napkin.
Bentuknya memanjang silinder atau
roolnya dilengkapi dengan :
a. Kran
Steam (pemanas).
b. Temperatur.
c. Pengatur
Kecepatan.
d. Knop
ON/OFF untuk menghidupkan/mematikan mesin.
e. Dua
Pedal untuk merapatkan bantalan.
f. Dua
Pedal untuk merenggangkan bantalan.
g. Pengaman
Otomatis.
h. Silinder.
i.
Padding.
j.
Belt, sabuk pengikat sylinder.
Cara merawatnya :
a. Sebelum
dipakai, bagian silinder dibersihkan dengan lilin.
b. Tiga
Bulan sekali oli mesin diganti.
c. Pemberian
vaselin pada bagian lager dan rantai sebulan sekali.
c. Hand
Iron (Setrika tangan)
Mesin adalah
setrika tangan untuk macam-macam keperluan, seperti menghaluskan bekas kancing
yang masih kusut. Alat ini dilengkapi :
a. Pengatur
panas/temperature
b.
Kran steam
c.
Penyemprot steam/air
d.
Padding dengan covernya
e.
Karet bantalan/alas setrika
f.
Padding untuk lengan
g.
Pedal steam untuk menggemboskan
Cara merawat :
a. Sebelum
dan sesudah dipakai, peralatn dibersihkan
b. Sebelum
digunakan, setrika dibersihkan dengan lilin
c. 6
bulan sekali cover diganti
d. Washing
Machine
Washing Machine
adalah mesin yang secara otomatis akan melakukan semua proses-proses pencucian
dari pre-wash, main wash rinse, draine, intermediate extract sampai final
extract.
Mesin ini untuk
mencuci semua cucian baik house laundry maupun guest laundry, mesin ini
dilengkapi :
a.
Kran air dingin dan air panas untuk
mencuci.
b.
Kran steam yang dapat memanaskan cucian.
c.
Timer atau pengatu waktu.
d.
Temperature atau pengatur panas
e.
Level, pengukur tinggi air dalam mesin.
f.
Kran pembuangan air
g.
Pintu untuk memasukan atau mengeluarkan
cucian
h.
Kunci pemutar mesin
i.
Kotak untuk memasukkan chemical (obat
pencuci)
Cara
merawatnya :
a. Sebelum
dan sesudah dipakai, mesin dibersihkan
b. Sehari
dua kali diberi oli bagian lager
c. Sebulan
sekali dibagian as dan lager diberi vaselin
B.
PROSES
PENCUCIAN
1. Proses
Pencucian House Laundry dalam Housekeeping Departement di Hotel Komaneka Bisma.
Dalam proses pencucian house laundry untuk
mencapai hasil yang diingkan perlu mengikuti beberapa langkah antara lain :
a.
Collecting Soiled Linen (pengumpulan)
Prosedur
pengumpulan linen yang kotor yang baik akan sangat menguntungkan dalam
operation laundry secara keseluruhan baik efisiensi maupun efektivitasnya.
Dalam pengumpulan linen kotor usahakan ditaruh pada tempat yang disediakan
seperti trolley, hindari penggunaan linen tidak semestinya seperti dipakai
sebagai lap, sepatu, baththube, dan sebagainya. Pengumpulan linen kotor yang
tidak benar akan menambah extra soil pada linen dan mungkin akan mnimbulkan
permanen soil yang sukar untuk dihilangkan.
a.
Transporting Soiled Linen (transportasi
linen kotor)
Mekanisme
transportasi linen kotor tergantng pada jenis, type dan ukuran hotel. Namun
yang pelu ditekankan adalah menghindari adanya tambahan soil maupun kerusakan
pada proses transportasi. Beberapa metode transporting soil linen adalah :
a. Hand
Carying
mengangkut
dengan menggunakan tangan, dalam hal ini hindari load yang berlebihan, tumpah,
terseret, terinjak dan sebagainya.
b. Trolley
Cara
ini umum digunakan dihotel dan yang perlu diperhatikkan menghindari trolley
overload, tumpah, terseret roda trolley bias menggilas linen dan ini akan
menjadi permanen soil, hindari pemakaian trolley kotor, karatan, rodanya rusak,
ada bagian-bagian yang runcing dan sebagainya.
c. Truck
Cara
ini biasanya untuk commesial laundry, tolong hindari adanya box kotor,
kebococran oli pada kendaraan dan sebagainya.
3. Shorting Soiled Linen (Pengklasifikasian)
Sebelum
soiled linen dimasukkan ke dalam washex supaya ditimbang untuk menghindari
overload atau underload disamping itu diperlukan pensortiran berdasarkan :
a. Type Soil dan tingkat
kotoran : healvy soil, medium soil, light soil.
b. Type of Linen
1.
Fiber/serat :
jenis
fiber atau seat ini memerlukan wash formul yang ringan untuk menghindari kerusakan. Pada
pencucian ini hindari pemakaian detergent alkali, bleach, dan gunakan
temperature low/cold water.
2.
Cotton jenis linen yang tahan panas sehingga bias dicuci dengan normal wash
formula.
3. Weaven/tenunan :kain tenunan biasanya mudah lepas
hendaknya dicuc pada water level tinggi dengan busa dengan tinggi sehingga
mencegah rusaknya kain, hindari penggunaan bleach, alkali tinggi dan
temperature tinggi.
c.
Sorting by Color :
Pencucian
linen berwarna jangan memakai chlorine bleach, tetapi bisa dipergunakan oksgen
bleach untuk mnghilangkan stain. Pada linen yang multi color biasanya tidak
tahan dengan panas dan detergent atau alkali yang kuat sehingga agar dicuci
pada formula yang ringan.
C.
FAKTOR-FAKTOR
1. Faktor-faktor
Utama Dalam Laundry di Komaneka Bisma Hotel
Dalam proses
pencucian yang baik dan benar ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi untuk
mencapai hasil yang maksimal seperti :
a. Temperature
Temperatur Optimum
disesuaikan jenis oil, linen,chemiocal. Umumnya temperature tinggi untuk heavy
soil, blacing sedangkan untuk light soil dan medium cold-warm water. Reaksi
chemical untuk soil removal meningkat selaras dengan kenaikan temperature.
b.
Time (waktu)
Waktu
yang diperlukan untuk lamanya larutan chemical kontak dengan linen, lamanya
rinse, & flush step scrta total waktu dari wash.
c. Mechanical
Action
Adalah
gaya mekanis yang berhubungabn langsung dengan proses loading mesin yang benar
atau jatuhnya linen di dalam drum, water level, kontruksi drum, laju putaran
dan sebagainya. Hindari over loading atau underloading karena akan menurunkan
mechanical action.
d.
Chemical Action/Detergent
Adalah
interaksi dan soil & linen dengan fariasi tipe & kontruksi dari
chemical pada wash yang diformulasikan untuk melepaskan pengotor dari permukaan
kain (linen)
e.
Procedures
Yang
dimaksud disini adalah aplikasi dari keempat factor diatas dan penanganan linen
termasuk sorting, loading dan sebagainya, apabila salah satu factor tersebut
tidak mendukung hasil optimum tidak akan tercapai.
f.
Pengotor/Soil
Jenis-jenis
pengotor seperti garam, gula, urea disabunkan untuk jenis minyak, olie diemulsikan dan untuk jenis debu
dengan mekanis. Jenis noda (stain) bias mengunakan spotting agent.
g.
Jenis kain ada dari :
a.
Alam : Tumbuhan (Contoh); hewan
(silk,wool)
b. Sintetis
: polymer (generasi cellulose esters) ; Polymer sintetis (polyester, acrylice)
; tahan api (carbon, glass)
h.
Air (H2O)
Air
yang paling baik digunakan adalah air dengan pH = 7 namun bila air kesadahannya
dan kandungan zat besinya tinggi akan memperngaruhgioasil cucian seperti
keabu-abuan.
D.
KENDALA-KENDALA
1. Kendala
– kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan House Laundry Pada Hotel
Komaneka Bisma,Ubud.
Dalam operasional Penanganan
House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud mengalami banyak kendala-kendala
yang muncul terutama kwalitas cucian yang dihasilkan, hal ini disebabkan oleh
beberapa factor yang mempengaruhi. Dari beberapa kendala yang sering dialami
dalam oprasional laundry adalah :
a. Linen
Putih Tidak Cemerlang
Penyebabnya
adalah :
a. Air
ysng digunakan banyak mengandung besi (iron)
b. Sisa
chlor tidak ternetralisir
c. Penggunaan
dosis sour terlalu rendah
b. Linen
kekunign-kuningan
a. Terjadi
pembentuk garam kompleks antara zat besi, bleach, dan bahan oplik
b. Warna
linen luntur dan menyebar
c. Pembilasan
kurang bersih
d. Sisa
alkalin, bleach masih banyak
c. Bau
yang tidak sedap
Penyebabnya
:
a. Terjadinya
reaksi air sadah dengan sabun
b. Dosis
sour terlalu banyak
c. Pembilasan
tidak sempurna
d. Linen
tercemar dammar (resin) Produk sour mengandung acetic acid (bau amis)
d. Warna
Linen Pudar :
a. Proses
pembilasan yang buruk
b. Proses
pembilasan tidak cukup
c. Pembilasan
terlalu singkat
d. Ketinggian
air pada proses pembilasan terlalu rendah
e. Tingginya
kesadan air
f. Pengisisan
linen ke mesin unloading
g. Dosis
alkalin dan detergent terlalu sedikit
h. Waktu
saat pembuangan air terlalu singkat
e. Linen
Menjadi Rapuh
Penyebabnya
:
a. Tidak
tepat cara memasukan steam atau product bleach ke mesin
b. Gaya
mekanik pada mesin tidak tepat.
c. Pengisisan
linen terlalu sedikit
d. Tahap
pencucian terlalu lama
e. Ketinggian
air dalam mesin terlalu rendah
f. Product
bleach terlalu kuat atau banyak
f. Permukan
Linen Berbulu (Pilling)
Penyebabnya
:
a. Gaya
mekanik tidak tepat
b. Pengisian
linen unloading
c. Pencucian
terlalu lama
d. Permukaan
yang bersentuhan langsung dengan linen kasar pada mesin cuci, drying.
e. Pada
saat pencucian atau drying terjadi pencampuran linen yang mudah lepas bulu/
benang-benangnya.
f. Terjadinya
gesekan serat yang lebih lemah atau terlalu pendek serat kain dan keluar
kepermukaan serat yang lebih kuat.
g. Biasanya
bulu-bulu timbul pada pakaian kerja (workwear) atau pakaian yang mengalami
gesekan mekanik seperti lengan bagian bawah dan pantat.
g. Penciutan
(Shrinkage)
Penciutan
kain hanya akan terjadi oleh dua sebab yaitu :
a. Relaxtion
·
Selama proses pembuatan serat benang dan
kain telah dilakukan penegangan (Stretched), ketika direndam dengan air hangat,
tegangan kain
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari observasi
beserta karya tulis yang kami buat dapat kami simpulkan bahwa laundry di
Komaneka Bisma Hotel adalah House Laundry dan Guest Laundry. Tetapi Laundry di
sana mereka hanya mengutamakan House Laundry sedangkan Guest laundry mereka
punya, namun mereka hanya menerima menyetrika saja disana terdapat alat yang
cukup memenuhi syarat alat yang ada di sana bekerja 12 jam jadi tidak salah
alat yang ada di sana cepat rusak
B.
Saran
Menurut kami di
kKomaneka Bisma Hotel adalah sebuah Hotel yang besar, namun Laundry di Komaneka
Bisma Harus di Luaskan lagi dan alat atau mesin yang terdapat disana harus
digunakan dengan baik agar tidak cepat rusak
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
apa boleh di share filenya,dalam bentuk dokumen ataupun pdf?
BalasHapusakan jadi penelitian yg relevan saya nantinya
BalasHapus