Senin, 27 Juni 2016

PEMAHAMAN BAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan Paper hasil dari Observasi House Laundry di Hotel Komaneka Bisma, Ubud, Bali.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan Paper ini tepat pada waktunya.Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Tata Graha I, Drs I Ketut Redjasa,BA,M.Hum, yang telah memberikan arahan dan bimbingan, kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan Paper ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun paper ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya paper ini. Kami berharap semoga paper ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Denpasar, 29 Juni 2014                                                                             Kelompok







DAFTAR ISI

            Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................           i
KATA PENGANTAR .............................................................................          ii
DARFTAR ISI ........................................................................................         iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................          1
A.    Latar Belakang .............................................................................          1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................          2
C.     Tujuan dan Kegunaan ..................................................................          2
D.    Metode Penulisan .........................................................................          3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................          5
A.    Pengertian Laundry ......................................................................          5
1.      Laundry ..................................................................................          5
2.      Bagian-bagian di Laundry ......................................................          7
3.      Pengertian House Laundry .....................................................          8
4.      Prosedur pengembalian lena hotel (house laundry) ................          9
5.      Tugas-tugas Bagian Laundry .................................................          9
6.      Bahan-bahan Pencucian Laundry (laundry supplies) .............        14
7.      Spot Removing Agent ............................................................        18
8.      Laundry Machinery / Laundry Equipment .............................        21
BAB III GAMBARAN UMUM .............................................................        28
A.    Lokasi Hotel ...........................................................................        28
B.     Bidang Usaha dan Fasilitas ....................................................        28
C.     Struktur Organisasi .................................................................        29
1.      Struktur Organisasi Laundry Hotel Komaneka Bisma .....        28
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................        30
A.    Peralatan .......................................................................................        30
1.      Peralatan yang diguanakan dalam penanganan House
Laundry di Hotel Komaneka Bisma Ubud ............................        30
B.     Proses Pencucian ..........................................................................        33
1.      Proses Pencucian House Laundry dalam Housekeeping
Departement di Hotel Komaneka Bisma ...............................        33
C.     Faktor-faktor ................................................................................        35     
1.      Faktor Utama Dalam Laundry di Komaneka Bisma Hotel ....        35
D.    Kendala ........................................................................................        37     
1.      Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan
 House Laundry Pada Hotel Komaneka Bisma .....................        37
BAB IV PENUTUP ................................................................................        41
A.    Simpulan .......................................................................................        41
B.     Saran .............................................................................................        41
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................        42
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................        43




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah saru sector ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu Negara saat ini.oleh karena itu, setiap Negara di dunia berusaha meningkatkan pendapatan melalui Pariwisata. Di Indonesia khususnya di Bali, hamper seluruh usaha kecil dan menengah keatas dapat berputar karena pariwisata. Hal ini dibuktikan pada saat terjadinya Bom Bali I dan Bom Bali II, keadaan ekonomi Bali sangat memperhatinkan. Sedikitnya pemasukan yang diperoleh dari beacukai karena jarangnya wisatawan yang datang, usaha kecil menengah yang memjual kerajinan tangan mulai bangkrut sampai usaha hotel dan restaurant yang sangat sepi sehingga ada pemutusan hubungan kerja oleh pihak perusahaan. Dengan gambaran tersebut dapat dilihat bahwa pariwisata memberi pengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu Negara atau wilayah.
Berbicara tentang pariwisata. Pariwisata memiliki beberapa aspek penting seperti, Akomodasi, Makanan dan minuman, Transportasi, Rekreasi, dan Atraksi. Salah satu aspek terpenting adalah Akomodasi yang dimana berbentuk sebuah bangunan yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk tempat menginap yang dikelola secarakomersial. Dalam pengembangan Akomodasi tentu saja ada peranan Loundry yang bertugas dan bertanggung jawab tentang kebersihan Linen yang ada di perusahaan.Yang dimana kami memilih Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penulis merumuskan permasalah yang berkaitan dengan Penanganan House Loundru Pada Hotel Komaneka Bisma.
1.      Bagaimana Penanganan House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali?
2.      Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali?
C.    Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Tujuan dari penyusunan paper ini adalah.
1.      Untuk mengetahui Bagaimana Penanganan House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali.
2.      Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan House Laundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali, dan bagaimana cara penanganannya.
Kegunaan dari penulisan adalah :
1.      Untuk Mahasiswa
diharapkan dapat memahami tata cara penanganan Loundry yang benar untuk kedepannya.


2.      Untuk Politeknik Nageri Bali
Diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang ingin memperdalam atau berkecimpung dalam dunia perhotelan dan dapat menjadi input yang baik untuk ditambahkan dalam materi pembelajaran bagi dosen Politeknik Negeri Bali khususnya pada Jurusan Pariwisata.
3.      Bagi Perusahaan.
Berharap bisa memberikan sumbangan, saran, pemikiran, dan informasi tambahan yang bersifat positif khususnya pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud, Bali.
D.    Metode Penulisan
Dalam Penulisan paper ini ada beberapa metode yang penulis gunakan, diantaranya :
1.      Metode Observasi
Metode observasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengadakan pegamatan dan terlibat langsung pada Penanganan Laundry pada Hotel Komaneka Bisma Hotel,Ubud, Bali.
2.      Metode Wawancara.
Metode wawancara merupakan pengumpulan data dengan caramengajukan pertanyaan kepada supervisor Loundry yang bernama Bapak, Agung. Di Komaneka Bisma Hotel, Ubud, Bali.
3.      Metode dan Teknik Analisis Data
Dalam menyusun paper ini mempergunakan teknik Analisi Deskriptif, yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan cara memaparkan “Proses Pencucian House Laundry dalam Housekeeping Departement yang di Komaneka Bisma Hotel, Ubud, Bali” yang di peroleh di lapangan dalam bentuk uraian secara sistematik, sehingga dapat di tarik menjadi suatu kesimpulan.
4.      Metodologi dan Teknik Penyajian Data
Penulis menggunakan metode informal dengan cara menyajikan data dengan kata-kata biasa dan memaparkan langsung “Proses Pencucian House Laundry dalam Housekeeping Departement di Komaneka Bisma Hotel, Ubud, Bali”.






BAB II
LANDASAN TEORI

A.    PENGERTIAN LAUNDRY
1.      Laundry
Laundry ( Binatu ) adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cara seperti ini masih dilakukan di beberapa daerah pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu datar atau pada papan. Teknik ini digunakan umum di Eropa dan juga digunakan oleh pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga telah diidentifikasi di Jepang bahkan sampai Indonesia.Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , binatu dilakukan di tong air /ember / kuali logam yang diisi dengan air bersih dan dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif daripada dingin dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih, pakaian yang diperas keluar - dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air. Kemudian digantung di tiang atau jemuran di luar ruang untuk mencari udara kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini dipergunakan pada perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan menggunakan sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar atau tembaga pada pengapian.Sekitar tahun 1864-an dari American Civil War menunjukkan dua tentara bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepisungai.
Pada periode ini juga sabun sudah mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu, lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar,pemakaiannya dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci menghilangkan spot noda.Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga. Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi bubuk (powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam soap root atau akar yucca digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu kuno dan sangat umum.Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk yang berbeda dengan kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol kaca untuk bahan cair,pewarna dan produk untuk memulihkan pakaian hitam yang pudar saat dicuci.Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan Christine Clark, mulai mengembangkan produk branded yaitu perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam /panci, jemuran, jepitan) yang dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society - Sep 2001).Pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu dengan berbagai mesin cuci. Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk menggantikan menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin hanya menggunakan tenaga tangan. Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik dengan bak berlubang dan berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan siklus ini disebut siklus spin.Sejarah menyetrika Tidak seorangpun bisa mengatakan kapan tepatnya orang-orang mulai mencoba untuk menekan kain halus, tetapi kita tahu bahwa Cina menggunakan logam panas untuk menyetrika sebelum orang lain. Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang. Seribu tahun yang lalu metode ini sudah mapan digunakan.Sementara orang-orang di Eropa Utara menggunakan batu, kaca dan kayu untuk menghaluskan pakaian. Ini terus dilakukan untuk "menyetrika" dan digunakan dibeberapa tempat pada pertengahan abad ke-19, Kemudian mulailah pandai besiBarat mulai menempa dan membuat Setrika, sekitar pada Abad Pertengahan.
2.      Bagian-bagian di Laundry
1.      Valet adalah jabatan yang bertugas untuk mengambil dan mengembalikan cucian tamu.
2.      Checker adalah jabatan yang bertugas untuk memeriksa pakaian tamu yang dibawa oleh valet untuk di cocokkan antara list laundry yang diisi dengan tamu dengan kuantitas yang ada. Di samping itu seorang checker juga harus memriksa keadaan barang tamu apakah ada barang yang tertinggal dalam saku ataupun ada barang yang robek kancngnya hilang maupun keruskana lainnya.
3.      Marker adalah jabatan yang bertugas untuk member identitas cucian tamu agar cucian itu nantinya tidak tertukar satu sama lain dan memudahkan untuk mengumpulkan kembali serta untuk menghindari salah kamar pada saat mengembalikannya.
4.      Washer adalah jabatan yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan proses pencucian baik untuk tamu maupun untuk hose use laundry maupn uniform staff.
5.      Presser adalah suatu jabatan yang bertanggung jawab untuk melakukan penyetrikaan dengan menggunakan alat manual atau makinal.
6.      Folder adalah suatu jabatan yang bertanggung jawab terhadap penyetrikaan maupun folded yang biasanya khusus mengoperasionalkan flat work ironer.
7.      Dry Cleaning operator adalah suatu jabatan yang bertanggung jawab melaksanakan dengan menggunakan mesin dry cleaning atau cuci kering.

3.      Pengertian House Laundry
House laundry adalah segala macam jenis cucian yang terdiri dari :
a.       Linner supplier yang terdiri dari house keeping department (Floor Section), antara lain sheet, pillow case, blanket, bed pad, bed cover, curtain, dan towel.
b.      Linen supplier yang digunakan Food and Beverage Departement, seperti table cloth, multon, napkin, place mat/tray mat,apron, table skirting, green valvet, glass towel, dan kitchen towel.
c.       Uniform milik seluruh karyawan hotel
Cucian ini sering disebut dengan non revenue production works karena tidak menghasilkan uang secara langsung, tetepi merupakan sarana pendukung bagi para tamu.
4.      Prosedur pengembalian lena hotel (house laundry)
a.       lena food and beverage dan housekeeping
1.      setelah cucian selesai lena tersebut di serahkan ke general linen room beserta listnya
2.      linen attendant akan mengecek jumlah dan jenis cucian
3.      serahkanlah ke seksi/ departemen yang mengirimnya tertera di dalam linen laundry list
b.      pakaian seragam karyawan
1.      untuk pakaian seragam karyawan setelah dicuci, disetrika, dan digantung maka akan dibawa keruang lena
2.      setelah dicek oleh seksi uniform selanjutnya akan diataur dalam lemari karyawan
5.      Tugas-tugas Bagian Laundry
a.      Valet, Checker, Marker
Valet
Jika ada permintaan tamu untuk mencuci maka yang perlu disiapkan oleh seorang valet untuk dibawa serta langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1.      Buku Pick Up dimana dalam buku pick up ini akan ditulis nomo kamar.
2.      Yakinkan tamu untuk mengisi laundry list terutama nmor kamar, nama, tanda tangannya serta prmintaannya hanger atau folded.
3.      Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah itemnya dan cocokkan dengan list yang diisi oleh tamu.
Checker
1.      Check satu persatu warna, sakunya dan kondisi masing-masing item yang ada.
2.      Laporkan langsung ke supervisor atau asst laundry manager jika ada salah jumlah atau robek, kancing hilang maupun pada kelunturan, dan diisi tanda (sign) yang telah disediakan untuk diinformasikan ke tamunya.
3.      Laporkan dan catat di log book jika ditemukan sesuatu yang tertinggal dalam sakunya dan dikembalikkan bersamaan dengan laundrynya.
Marker
1.      Siapkan mesin marker yang dimiliki, jaga kebersihan mesin dari debu, check marking ribbon, marking tape.
2.      Marker masing-masing item satu persatu, taruh marker sesuai dengan standar dan pisahkan masing-masing yang mana perlu dicuci dengan air dan yang mana perlu di dry cleaning tolong lihat di label pakaian.
3.      Catat semua di dalam log book, tulis nomor kamar, kode, jumlah barang, check oleh siapa, permintaan service, selanjutnya dikirim ke washer atau dry cleaner untuk diproses.
b.      Washer
      Langkah-langkah yang diperlu dilakukan adalah :
1.      Siapkan mesin-mesin dan jaga kebersihan mesin. Hidupkan powernya, buka pipa air panas maupun dingin, buka steam dan cek chemical.
2.      Siapkan trolley untuk linn yang bersih dan linen yang kotor, jaga kebersihan trolley dan area laundry.
3.      Pisahkan linen atau pakaian berdasarkan 4 kategori yaitu : type of color, type of linen, type of soil, dan type of washing.
4.      Masukan laundry satu persatu, pakai net jika perlu untuk laundry yang special dan pilih program fomula mesin dan chemical yang benar. Hidupkan (start) mesin proses pencucian sudah dilakukan.
5.      Turunkan cucian satu persatu sambil mengecek apakah ada kelainan, pisahkan mana yang bias untuk di press langsung dan mana yang untuk dikeringkan.
c.       Presser
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh seorang presser adalah :
1.      Bersihkan mesin pressing sebelum digunakan pakai lap lembab untuk membersihkan. Hidupkan panel listrik, buka kompresor mesin dan set temperature.
2.      Pisahkan jenis-jenis pakaian yang akan expressing yaitu mana yang yang bias di press dengan utility press dan mana yang harus di wool press.
3.      Check garmen atau pakaian sebelum disetrika, jika ada robek atau kancingnya hilang laporkan dan ushakan ditambal dan diganti kancingnya.
4.      Jangan menyetrika terlalu lama dan jangan sampai hasil setrikanya licin dan banyak garis-garis.
5.      Gantung pakaian yang telah disetrika atau dilipat sesuai dengan permintaan tamu.
d.      Folder (Flat Work Ironer)
Langkah –langkah yang perlu dilakukan oleh petugas folder adalah :
1.   Siapkan mesin dalam keadaan bersih dengan cara memebersihkan mesin dengan menggunakan lap yang agak lembaba bersihkan dari atas kebawah.
2.   Siapkan trolley semestinya supaya kelihatan rapi diarealn kerja, siapkan meja untuk bed sheat dan untuk melipat towel.
3.   Hidupkan elektrik panel, buka LPG bila mengginakan gas, set temperature sesuai dengan standar yang diperlukan.
4.   Gunakan lilin (wax) sebelum mulai melakukan pekerjaan guna menambah daya panas dan licinnya sheat.
5.   Untuk mengepressnya masukan linen satu per satu letakan diatas plat, ipat linen sesuai dengan standar.
6.   Simpan linen yang sudah dipress pada tempat penyimpanan dengan baik gunakan system fisrt in fisrt out.
7.   Pisahkan linen, usahakan dalam pnyimpanan harus sejenis yaitu bed sheat dengan bed sheat, towel dengan towel. Dan pillow cases dengan pillow cases.
e.       Dry-Cleaner
Tugas – tugas yang perlu dilakukan oleh dry-cleaning operator adalah :
1.   Bersihkan mesin dengan lap yang agak lembab untuk menghilangkan debu, check solvent apakan masih bersih dan cukup untuk opersonal, dan hidupkan mesin.
2.   Bersihkan meja spotting, check steam, tekanan udara aoakah dalam keadaan baik.
3.   Periksa masing-masing jenis yang akan di dry cleaning, test dengan menggunakan solvent, kancingnya juga di test dengan solvent.
4.   Periksa semua saku apakah ada barang yang tertinggal, bila ada srtain diusahakan dihilangkan dengan menggunakan sporting agent bila perlu.
5.   Selanjutnya masukan pakaian yang akan dicuci satu persatu, pakai jarring dry ckeaning bila perlu.
6.   Masuka cartu dry cleaning kemudian start mesin maka proses pencucian dry cleaning sedang berlangsung.
7.   Bila proses dry cleaning telah berakhir turunkan masing-masing pakaian yang habis dicuci kering, usahakan digantung sebelum dipress untuyk menghindari cringcle.


6.      Bahan-bahan Pencucian Laundry (laundry supplies)
      Bahan utama yang diperlukan untuk mencuci pakaian di laundry adalah air yang cukup dan sabun yang baik . sebagai dasar pengetahuan dalam bidang laundry maka bahan-bahan yang diperlukan adalah :
a.       Air (H2O)
Air adalah salah satu bahan pokok yang digunakan dalam proses pencucian sebab air adalah bahan pelunak (wetting agent), disamping itu air juga berfungsi sebagai chemical action (aksi kimia) karena dengan melunaknya kain-kain bekerjasama dengan gerakan pergesaran dan kontruksi mesin akan mengeluarkan kotoran-kotoran dari kumpulan dan gumpalan debu. Air yang bermutu baik adalah air dalam kualitas netral atau pH7. Ada 2 macam keadaan air , yaitu :
1.      Hard Water : air yang mengandung bahan cair logam seperti besi dan magnesium yang akan menyebabkan kualitas air kurang baik untuk pencucian.
2.      Soft Water : air yang larutannya telah dibuang atau dimatikan. Air seperti inilah yang baik digunakan untuk proses pencucian.
b.      Sabun (Detergent)
      Sabun tidak dapat bekerja sendiri, sabun dan air harus dipersatukan dengan perimbangan yang baik. Sabun digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Sabun alam (natural soap)
Sabun ini terbuat dari bahan alami yaitu minyak tumbuh-tumbuhan dan minyak yang diperoleh dari bumi. Natural soap dibagi menjadi 2 jenis lagi, yaitu yang dibuat dalam bentuk dan jenis netral dan built soap. Jenis netral belum tercampur dengan perkuatan alkali sedangkan built soap sudah tercampur dengan alkali.
2.      Detergent
Adalah sabun buatan manusia yang tergolong netral soap dan tidak mengandung alkali, detergent ini dipergunakan secara efektif dalam hard water maupun soft water dan detergent ini sangat efektif untuk pencucian pakaian-pakaian khusus yang halus dan tidak terlalu kotor.
c.       Alkali
     Alkali juga sering disebut soap builder atau memperkuat kerja sabun. Jadi fungsi alkali adalah sebagai berikut ;
1.      Alkali menetralisir keadaan zat asam di dalam air cucian yang dibawa oleh pakaian-pakain kotor.
2.      Alkali dapat mengendapkan dan mematikan ion ion yang ada dalam air cucian.
3.      Alkali mengurangi kekuatan tegangan permukaan anatara sabun dan minyak-minyak sehingga keduanya dapat bergabung dan bercampur dengan baik.
4.      Alkali menambah pelemasan (wetting power) daripada sabun dan air terhadap pakaian yang mengandung zat kotoran
5.      Alkali membantu sabun menghancurkan dan mencerai beraikan butiran minyak atau lemak sehingga bercampur halus dengannya (emulsifying).
d.      Bleach (pemutih)
Bleach biasanya digunakan sebagai alat untuk memutihkan pakaian berwarna putih dan mengeluarkan noda-noda yang membandel, dan juga sebagai pemusnah kuman-kuman (sterilizing) biasanya penggunaan bleach di laundry ada 2 jenis, yaitu : oxigen bleach dan chlorine bleach untuk pakaian yang berwarnadigunakan oxigen bleach dan untuk pakaian yang berwarn aputih digunakan chlorine bleach.
e.       Sour (Cuka-Asam)
Sour digunakan untuk menetralisir sabun dan alkali jika tidak menggunakan sour maka sisa alkali yang masih terdapat pada bahan pakaian yang telah dicuci akan mengakibatkan :
1.      Timbulnya gatal-gatal pada kulit yang terkena.
2.      Alkali akan memakan benang-benang hingga melemahkan serta benang dan dapat menembus bahan pakaian hingga berlubang-lubang.
3.      Bilang masih ada sisa alkali pada pakaian dan kita setrika alkali tersebut akan terbakar hingga menunjukkan kegosongan pada daerah yang disetrika.
Kegunaan dari sour atau asam-cuka adalah :
1.      Sebagai pembasmi bakteri dan menjadi bahan neutralizer terhadap pakaian.
2.      Memeprkuat warna dan memantapkan perekatannya pada bahan.
3.      Bahan wool yang diberi cuka akan menolak gegat dan berfungsi sebagai anti gegat.
f.       Starch atau Tajin
Starching dilakukan setelah proses akhir dan pencucian yaitu setelah proses sour. Adapun kegunaan dari starching :
1.      Memperindah bentuk pakaian sesuadah disetrika dan memberikan ketegangan dan kelicinan pada permukaan bahan.
2.      Tajin merupakan lapisan licin untuk menolak kotoran memasuki sela – sela benang.
3.      Tajin juga bertindak sebagai pelindung serta benang sehingga sering disebut pelindung bahan pakaian.
g.      Solvent
Solvent adalah bahan yang digunakan untuk proses pencucian dry cleaning. Solvent ada 2 jenis yaitu solvent alam berasal dari minyak bumi dan solvent buatan manusia yang biasa disebut chlorinated hydrocarbons. Contoh-contoh solvent dari alam dan sintetik adalah :
1.      Petroleum solvent dengan sifat-sifat sebagai berikut :
a.       Mudah menguap dan mudah terbakar.
b.      Kuat terhadap minyak dan lemak
c.       Tidak seberapa kuat dengan barang-barang plastic bila dibandingkan dengan sintetik solvent.
d.      Penyulingannya harus menggunakan vacuum dengan temperature antara 225-250 F.
2.      Synthetic Solvent
Adalah solvent buatan manusia, pembuatannya dilakukan melalui proses kimia ada beberapa jenis solvent buatan ini : Carbon Tetrachloride, Tricliloroethylene dan Perchloroethylene.
Keunggulan dari solvent-solvent ini dibandingkan dengan jenis petroleum adalah :
a.       Tidak mudah terbakar.
b.      Sangat kuat melarutkan minyak dan lemak.
c.       Titik mendidihnya jauh lebih rendah.
d.      Menguapnya sangat cepat.
e.       Bahan-bahan plastic akan lumer dibuatnya.
7.      Spot Removing Agent
Ada beberapa noda yang tidak bisa hilang menggunakan chemical atau detergent biasa di beberapa hotel berbintang menggunakan beberapa chemical yang disebut dengan spot removing agent antara lain :
a.       Tar Go
Bentuk : cair berwarna kekuning-kuningan, kemasan botol plastik isi 1 liter.
Kandungan : Ethanol, Trichloroethylene, Nonylphenol Exthoxylate, Ethoxy Ethanol.
Kegunaan : untuk menghilangkan Oil Stains, Crayon, Grease, Hair Dressing, Lipstick, Make Up, Mascara, Nail Polish, Paints All Type, Tar, Wax.
Bahayanya : hindari terkena mata bila terkena mata akan terjadi iritasi pada mata pencegahan pertama adalah basuh air mata dengan air dingin yang mengalir minimal 15 menit dan segara larikan kerumah sakit bila gejalanya tidak hilang.
b.      Qwik – Go
Bentuk : cairan berwarna bening, kemasan botol plastic isi 0,355 liter.
Kandungan : Triethanol amine, Linear primary alcohol, Ethoxylate, Potassium, Hydroxide, Gluconic Acid, Water.
Kegunaan : untuk menghilangkan all protein stains, Blood, Candy, Chocolate, Egg, Mayonnaise, Milk.
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih bila gejalanya tidah hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.
c.       Bon-Go
Bentuk : cair berwarna kuning, kemasan botol plastic isi 0,355 liter.
Kandungan : Alchol, Ethoxylated Propoxylated, Xylene sulfonic Acid Glueconic acid.
Kegunaan : untuk mrnghilangkan Beer stains, Coffee, Fruit juice, Soft drink, Tea, Wine.
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih bila gejalanya tidak hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.
d.      Rust Go
Bentuk : cair berwarna kuning, kemasan botol plastic isi 0,355 liter.
Kandungan : Hydroflueoric Acid dan Ammonium Bifluorid Water.
Kegunaan : special untuk menghilangkan noda dan karat
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih bila gejalanya tidak hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.
e.       Yellow Go
Bentuk : cairan berwarna hitam kemasan botol plastic isi 1 liter.
Kandungan : Titanous sulfat, Sulfuric Acid, Ammonium Bifluoride, Citric Acid.
Kegunaan : special untuk menghilangkan pakaian yang terkena kelunturan terutama pakaian berwarna putih.
Bahayanya : hindari terkena mata, kulit dan terhirup, jika terkena mata akan menyebabkan iritasi dan kulit akan kemerah-merahan.
Pencegahan : basuh air mata dengan air dingin yang mengalir minimal 15 menit begitu pula dengan tangan kemudian pakai lap bersih bila gejalanya tidak hilang segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.
8.      Laundry Machinery / Laundry Equipment
a.       Washex (washing machine)
Washex adalah kepanjangan dari Wash Extractor yang mana mesin ini secara otomatis akan melakukan semua proses-proses pencucian dari pre-wash, main wash rinse, draine, intermediate extract sampai final extract.
Mesin ini untuk mencuci semua cucian baik house laundry maupun guest laundry, mesin ini dilengkapi :
a.       Kran air dingin dan air panas untuk mencuci.
b.      Kran steam yang dapat memanaskan cucian.
c.       Timer atau pengatu waktu.
d.      Temperature atau pengatur panas
e.       Level, pengukur tinggi air dalam mesin.
f.       Kran pembuangan air
g.      Pintu untuk memasukan atau mengeluarkan cucian
h.      Kunci pemutar mesin
i.        Kotak untuk memasukkan chemical (obat pencuci)
Cara merawatnya :
a.       Sebelum dan sesudah dipakai, mesin dibersihkan
b.      Sehari dua kali diberi oli bagian lager
c.       Sebulan sekali dibagian as dan lager diberi vaselin
b.      Extractor (mesin pemeras)
Adakalanya dalam proses wash yang menggunakan mesin kadar air daam lena atau pakaian masih cukup tinggi sehingga memerlukan pemerasan ulang untuk itu diperlukan mesin pemeras khusus yang disebut dengan mesin Extractor.
Perlengkapan Extractor adalah :
1.      Saklar ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin
2.      Rem, untuk menghentikan mesin, setelah selesai proses pemerasan
3.      Pintu masuk/keluar cucian
4.      Kran pembuangan air
Cara memeliharanya :
1.      Sebelum dan sesudah dipakai, mesin dibersihkan
2.      Sehari dua kali diberi oli bagian lager
3.      Sebulan sekali dibagian as dan lager diberi vaselin
c.       Drying Tumbler (mesin pengering)
Mesin pengering ini menghembuskan udara panas kedalam tabung bulat yang berputar yang mana didalamnya tertampung pakaian yang lembab. Akibat hembusan udara panas itu pakaian akan perlahan lahan menjadi kering. Mesin pengering ini dilengkapi dengan :
1.      Kran steam (pemanas cucian)
2.      Temperature (pengukur panas)
3.      Timer (pengatur waktu)
4.      Pintu masuk dan keluar cucian
5.      Filter kotoran semua cucian
Pemeliharaannya :
1.      Sebelum dan sesudah dipakai mesin dibersihkan
2.      Sehari 4 kali filter (saringan) dibersihkan
d.      Pressing (penyetrikaan)
1.      Hand Iron (Setrika tangan)
Mesin adalah setrika tangan untuk macam-macam keperluan, seperti menghaluskan bekas kancing yang masih kusut. Alat ini dilengkapi :
a.       Pengatur panas/temperature
b.      Kran steam
c.       Penyemprot steam/air
d.      Padding dengan covernya
e.       Karet bantalan/alas setrika
f.       Padding untuk lengan
g.      Pedal steam untuk menggemboskan
Cara merawat :
a.       Sebelum dan sesudah dipakai, peralatn dibersihkan
b.      Sebelum digunakan, setrika dibersihkan dengan lilin
c.       6 bulan sekali cover diganti
2.      Utility Press
Mesin ini digunakan untuk menyetrika pakaian yang memerlukan panas yang tinggi dimana pakaian akan ditekan dari atas dan bawah oleh kedua belah flat yang terbuat dari stainless steel dan baja yang mana temperaturnya bias diatur.

3.      Wool Press
Wool press digunakan untuk menyetrika cucian yang bahannya halus sutra dan kain yang tipis-tipis, digunakan steam ganda atas bawah. Perlengkapannya :
a.       Timer
b.      Kran steam
c.       Cover
d.      Padding press
e.       Special handle untuk mengepress
f.       Tombol untuk merapatkan atau melonggarkan press
g.      Power ON/OFF
h.      Pedal penggembos
i.        Pedal penghisap/penahan pakaian agar tidak bergeser
j.        Tombol untuk mengeluarkan steam atas
Perawatan :
a.       Sebelum dan sesudah dipakai, mesin harus diganti
b.      Setengah tahun sekali cover diganti
4.      Suzy-Q (Form finisher)
Bentuknya seperti boneka besar untuk mengembangkan jas, safari, dan lainnya, yaitu pakaian yang tidak dapat di press dengan setrika.
Perlengkapannya :
a.       Clip stainless muka/belakang
b.      Stick untuk lengan
c.       Kran steam
d.      Pedal untuk mengeluarkan steam dengan angin
e.       Saklar ON/OFF
f.       Saklar otomatic
g.      Timer
h.      Kayu penjepit
Pemeliharaan :
1.      Sebelum dan sesudah digunakan, mesin dibersihkan
2.      Setahun sekali cover dicuci, atau melihat keadaan
e.       Dry-Cleaning Machine
Mesin ini hanya untuk mencuci pakaian yang tidak dapat dicuci dengan air, seperti wool, sutra, saten, dan nylon. Mesin ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1.      Washer : pencuci
2.      Extractor : mesin pemeras
3.      Drying Tumbler : pengering
Perlengkapan lainnya :
1.      Kran steam
2.      Air, angin, filter
3.      Button trap : perangkap kancing
4.      Still : alat suling untuk distilasi
5.      Muck cooker : tempat untuk memasak solvent kotor
6.      Flow line : pipa-pipa saluran
7.      Tombol automatic dan manual
8.      Storage tank : tanki solvent
Perawatannya :
1.      Sebelum dan sesudah dipergunakan mesin dibersihkan
2.      Seminggu 2 kali tempat Vaseline pada bagian as washer yang terletak di belakang diputar
3.      3 bulan sekali dilakukan distilasi (penjernihan solvent yang kotor)
4.      Filter dibersihkan sebelum mesin digunakan
f.    Flat roll Ironer atau cylinder
      Proses setrika terjadi pada roll (pad) yang berputar. Akan sangat ideal jika mesin ini memiliki banyak roll, type mesin ini banyak jenisnya ada yang semi otomatis dan otomatis, ada yang menggunakan 1 pedding, 2 pedding bahkan lebih. Pedding ini akan berputar menyetrika linen sesuai dengan tekanan yang kita atur dengan memanfaatkan uap panas untuk mengencangkan linen yang kita kehendaki dan ada juga yang mggunakan api sebagai pemanas pelumasnya yang nantinya akan memanasi padding untuk menyetrika linen yang kita proses.
g.   Marking machine
Mesin ini berguna untuk member tanda (identitas) pada pakaian yang akan dicuci sehingga tidak tertukar antara milik guest yang satu dengan mili guest yang lain. Mesin ini seperti mesin teraan yang mana terdapat beberapa huruf maupun angka untuk membuat kode masing-masing.
h.   Spot Removing Machine
Mesin ini khusus untuk menghilangkan noda (stain) yang ada pada pakaian tamu yang akan dicuc. Mesin dilengkapi juga dengan uap panas (steam), air dingin tinggal menginjak pedal yang ada sesuai dengan yang kita inginkan.






BAB III
GAMBARAN UMUM
a.      Lokasi Hotel
Komaneka Bisma Hotel ( Laundy) berlokasi di Ubud, Gianyar, Bali dimana Laundry  dan hotenya terpisah, Laundry di hotel Komaneka Bisma ini sangat mewah dan nyaman. Laundry yang ada di hotel ini merupakan laundry yang fasilitasnya sangat memadai.

b.      Bidang Usaha dan Fasilitas
Hotel Komaneka Bisma (Laundry) ini adalah penyediaan fasilitas Guest  Laundry dan House Laundry tetapi Guest Laundry yang ada di Hotel Komaneka Bisma ini hanya menerima jasa menyetrika saja, sedangkan House Laundry di Komaneka Bisma ini mereka menerima Linnen supplier yang terdiri dari house keeping department (Floor Section), antara lain sheet, pillow case, blanket, bed pad, bed cover, curtain, dan towel. Linen supplier yang digunakan Food and Beverage Departement, seperti table cloth, multon, napkin, place mat/tray mat,apron, table skirting, green valvet, glass towel, dan kitchen towel.





c.       Struktur Organisasi
1.      Struktur Organisasi Laundry Hotel Komaneka Bisma

HOUSE KEEPER

LAUNDRY MANAGER
 








SUPERVISOR
                                                       

WASHER

CHECKER

MARKER

PRESER

ORDER TAKER
 




                                                                                                         






BAB IV
PEMBAHASAN

Laundry and Dry Cleaning Section adalah salah satu bagian terpenting di Hotel Komaneka Bisma Ubud di dalam House Keeping Departemen yang bertanggung jawab atas semua cucian dari guest maupun karyawan.
Cucian ini sering disebut dengan non revenue production works karena tidak menghasilkan uang secara langsung, tetepi merupakan sarana pendukung bagi para tamu.
A.    PERALATAN LAUNDRY
1.      Peralatan yang diguanakan dalam penanganan House Laundry di Hotel Komaneka Bisma Ubud antara lain :
a.       Drying Tumblr
Mesin pengering cucian sehabis diperas, yang dilengkapi dengan :
a.       Kran Steam (pemanas cucian).
b.      Temperatur (pengukur  panas).
c.       Timer (pengukur waktu).
d.      Pintu masuk dan keluar cucian.
e.       Filter kotoran semua cucian.
Pemeliharaan :
a.       Sebelum dan sesudah dipakai mesin dibersihkan.
b.      Ehari empat kali filter (saringan) dibersihkan.
b.      Ironer Machine
Ironer Machine atau Flat Work Ironer adalah mesin setrika untuk menyetrika cucian-cucian besar dan rata, seperti  linnen supplies yang digunakan oleh hotel, baik oleh House Keeping Department (Floor) maupun Food and Beverage out let, seperti sheet, pillow case, table cloth, napkin.
Bentuknya memanjang silinder atau roolnya dilengkapi dengan :
a.       Kran Steam (pemanas).
b.      Temperatur.
c.       Pengatur Kecepatan.
d.      Knop ON/OFF untuk menghidupkan/mematikan mesin.
e.       Dua Pedal untuk merapatkan bantalan.
f.       Dua Pedal untuk merenggangkan bantalan.
g.      Pengaman Otomatis.
h.      Silinder.
i.        Padding.
j.        Belt, sabuk pengikat sylinder.
Cara merawatnya :
a.       Sebelum dipakai, bagian silinder dibersihkan dengan lilin.
b.      Tiga Bulan sekali oli mesin diganti.
c.       Pemberian vaselin pada bagian lager dan rantai sebulan sekali.
c.       Hand Iron (Setrika tangan)
Mesin adalah setrika tangan untuk macam-macam keperluan, seperti menghaluskan bekas kancing yang masih kusut. Alat ini dilengkapi :
a.       Pengatur panas/temperature
b.      Kran steam
c.       Penyemprot steam/air
d.      Padding dengan covernya
e.       Karet bantalan/alas setrika
f.       Padding untuk lengan
g.      Pedal steam untuk menggemboskan
Cara merawat :
a.       Sebelum dan sesudah dipakai, peralatn dibersihkan
b.      Sebelum digunakan, setrika dibersihkan dengan lilin
c.       6 bulan sekali cover diganti
d.      Washing Machine
Washing Machine adalah mesin yang secara otomatis akan melakukan semua proses-proses pencucian dari pre-wash, main wash rinse, draine, intermediate extract sampai final extract.
Mesin ini untuk mencuci semua cucian baik house laundry maupun guest laundry, mesin ini dilengkapi :
a.       Kran air dingin dan air panas untuk mencuci.
b.      Kran steam yang dapat memanaskan cucian.
c.       Timer atau pengatu waktu.
d.      Temperature atau pengatur panas
e.       Level, pengukur tinggi air dalam mesin.
f.       Kran pembuangan air
g.      Pintu untuk memasukan atau mengeluarkan cucian
h.      Kunci pemutar mesin
i.        Kotak untuk memasukkan chemical (obat pencuci)
Cara merawatnya :
a.       Sebelum dan sesudah dipakai, mesin dibersihkan
b.      Sehari dua kali diberi oli bagian lager
c.       Sebulan sekali dibagian as dan lager diberi vaselin
B.     PROSES PENCUCIAN
1.      Proses Pencucian House Laundry dalam Housekeeping Departement di Hotel Komaneka Bisma.
      Dalam proses pencucian house laundry untuk mencapai hasil yang diingkan perlu mengikuti beberapa langkah antara lain :
a.       Collecting Soiled Linen (pengumpulan)
Prosedur pengumpulan linen yang kotor yang baik akan sangat menguntungkan dalam operation laundry secara keseluruhan baik efisiensi maupun efektivitasnya. Dalam pengumpulan linen kotor usahakan ditaruh pada tempat yang disediakan seperti trolley, hindari penggunaan linen tidak semestinya seperti dipakai sebagai lap, sepatu, baththube, dan sebagainya. Pengumpulan linen kotor yang tidak benar akan menambah extra soil pada linen dan mungkin akan mnimbulkan permanen soil yang sukar untuk dihilangkan.
a.       Transporting Soiled Linen (transportasi linen kotor)
Mekanisme transportasi linen kotor tergantng pada jenis, type dan ukuran hotel. Namun yang pelu ditekankan adalah menghindari adanya tambahan soil maupun kerusakan pada proses transportasi. Beberapa metode transporting soil linen adalah :
      a.   Hand Carying
      mengangkut dengan menggunakan tangan, dalam hal ini hindari load yang berlebihan, tumpah, terseret, terinjak dan sebagainya.
b.   Trolley
      Cara ini umum digunakan dihotel dan yang perlu diperhatikkan menghindari trolley overload, tumpah, terseret roda trolley bias menggilas linen dan ini akan menjadi permanen soil, hindari pemakaian trolley kotor, karatan, rodanya rusak, ada bagian-bagian yang runcing dan sebagainya.
c.   Truck
      Cara ini biasanya untuk commesial laundry, tolong hindari adanya box kotor, kebococran oli pada kendaraan dan sebagainya.
3.   Shorting Soiled Linen (Pengklasifikasian)
Sebelum soiled linen dimasukkan ke dalam washex supaya ditimbang untuk menghindari overload atau underload disamping itu diperlukan pensortiran berdasarkan :
      a.   Type Soil dan tingkat kotoran : healvy soil, medium soil, light soil.
      b.   Type of Linen
  1. Fiber/serat :
jenis fiber atau seat ini memerlukan wash formul yang ringan     untuk menghindari kerusakan. Pada pencucian ini hindari pemakaian detergent alkali, bleach, dan gunakan temperature low/cold water.
         2. Cotton jenis linen yang tahan panas sehingga bias dicuci dengan normal wash formula.
         3. Weaven/tenunan :kain tenunan biasanya mudah lepas hendaknya dicuc pada water level tinggi dengan busa dengan tinggi sehingga mencegah rusaknya kain, hindari penggunaan bleach, alkali tinggi dan temperature tinggi.
c. Sorting by Color :
Pencucian linen berwarna jangan memakai chlorine bleach, tetapi bisa dipergunakan oksgen bleach untuk mnghilangkan stain. Pada linen yang multi color biasanya tidak tahan dengan panas dan detergent atau alkali yang kuat sehingga agar dicuci pada formula yang ringan.
C.    FAKTOR-FAKTOR
1.      Faktor-faktor Utama Dalam Laundry di Komaneka Bisma Hotel
Dalam proses pencucian yang baik dan benar ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi untuk mencapai hasil yang maksimal seperti :
a.       Temperature
Temperatur Optimum disesuaikan jenis oil, linen,chemiocal. Umumnya temperature tinggi untuk heavy soil, blacing sedangkan untuk light soil dan medium cold-warm water. Reaksi chemical untuk soil removal meningkat selaras dengan kenaikan temperature.
b.      Time (waktu)
Waktu yang diperlukan untuk lamanya larutan chemical kontak dengan linen, lamanya rinse, & flush step scrta total waktu dari wash.
c.       Mechanical Action
Adalah gaya mekanis yang berhubungabn langsung dengan proses loading mesin yang benar atau jatuhnya linen di dalam drum, water level, kontruksi drum, laju putaran dan sebagainya. Hindari over loading atau underloading karena akan menurunkan mechanical action.
d.      Chemical Action/Detergent
Adalah interaksi dan soil & linen dengan fariasi tipe & kontruksi dari chemical pada wash yang diformulasikan untuk melepaskan pengotor dari permukaan kain (linen)
e.       Procedures
Yang dimaksud disini adalah aplikasi dari keempat factor diatas dan penanganan linen termasuk sorting, loading dan sebagainya, apabila salah satu factor tersebut tidak mendukung hasil optimum tidak akan tercapai.
f.       Pengotor/Soil
Jenis-jenis pengotor seperti garam, gula, urea disabunkan untuk jenis  minyak, olie diemulsikan dan untuk jenis debu dengan mekanis. Jenis noda (stain) bias mengunakan spotting agent.
g.      Jenis kain ada dari :
a.       Alam : Tumbuhan (Contoh); hewan (silk,wool)
b.      Sintetis : polymer (generasi cellulose esters) ; Polymer sintetis (polyester, acrylice) ; tahan api (carbon, glass)
h.      Air (H2O)
Air yang paling baik digunakan adalah air dengan pH = 7 namun bila air kesadahannya dan kandungan zat besinya tinggi akan memperngaruhgioasil cucian seperti keabu-abuan.

D.    KENDALA-KENDALA
1.      Kendala – kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penanganan House Laundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud.
Dalam operasional Penanganan House Loundry Pada Hotel Komaneka Bisma,Ubud mengalami banyak kendala-kendala yang muncul terutama kwalitas cucian yang dihasilkan, hal ini disebabkan oleh beberapa factor yang mempengaruhi. Dari beberapa kendala yang sering dialami dalam oprasional laundry adalah :
a.       Linen Putih Tidak Cemerlang
Penyebabnya adalah :
a.       Air ysng digunakan banyak mengandung besi (iron)
b.      Sisa chlor tidak ternetralisir
c.       Penggunaan dosis  sour terlalu rendah
b.      Linen kekunign-kuningan
a.       Terjadi pembentuk garam kompleks antara zat besi, bleach, dan bahan oplik
b.      Warna linen luntur dan menyebar
c.       Pembilasan kurang bersih
d.      Sisa alkalin, bleach masih banyak
c.       Bau yang tidak sedap
Penyebabnya :
a.       Terjadinya reaksi air sadah dengan sabun
b.      Dosis sour terlalu banyak
c.       Pembilasan tidak sempurna
d.      Linen tercemar dammar (resin) Produk sour mengandung acetic acid (bau amis)
d.      Warna Linen Pudar :
a.       Proses pembilasan yang buruk
b.      Proses pembilasan tidak cukup
c.       Pembilasan terlalu singkat
d.      Ketinggian air pada proses pembilasan terlalu rendah
e.       Tingginya kesadan air
f.       Pengisisan linen ke mesin unloading
g.      Dosis alkalin dan detergent terlalu sedikit
h.      Waktu saat pembuangan air terlalu singkat
e.       Linen Menjadi Rapuh
Penyebabnya :
a.       Tidak tepat cara memasukan steam atau product bleach ke mesin
b.      Gaya mekanik pada mesin tidak tepat.
c.       Pengisisan linen terlalu sedikit
d.      Tahap pencucian terlalu lama
e.       Ketinggian air dalam mesin terlalu rendah
f.       Product bleach terlalu kuat atau banyak
f.       Permukan Linen Berbulu (Pilling)
Penyebabnya :
a.       Gaya mekanik tidak tepat
b.      Pengisian linen unloading
c.       Pencucian terlalu lama
d.      Permukaan yang bersentuhan langsung dengan linen kasar pada mesin cuci, drying.
e.       Pada saat pencucian atau drying terjadi pencampuran linen yang mudah lepas bulu/ benang-benangnya.
f.       Terjadinya gesekan serat yang lebih lemah atau terlalu pendek serat kain dan keluar kepermukaan serat yang lebih kuat.
g.      Biasanya bulu-bulu timbul pada pakaian kerja (workwear) atau pakaian yang mengalami gesekan mekanik seperti lengan bagian bawah dan pantat.
g.      Penciutan (Shrinkage)
Penciutan kain hanya akan terjadi oleh dua sebab yaitu :
a.       Relaxtion
·         Selama proses pembuatan serat benang dan kain telah dilakukan penegangan (Stretched), ketika direndam dengan air hangat, tegangan kain
















BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari observasi beserta karya tulis yang kami buat dapat kami simpulkan bahwa laundry di Komaneka Bisma Hotel adalah House Laundry dan Guest Laundry. Tetapi Laundry di sana mereka hanya mengutamakan House Laundry sedangkan Guest laundry mereka punya, namun mereka hanya menerima menyetrika saja disana terdapat alat yang cukup memenuhi syarat alat yang ada di sana bekerja 12 jam jadi tidak salah alat yang ada di sana cepat rusak
B.     Saran
Menurut kami di kKomaneka Bisma Hotel adalah sebuah Hotel yang besar, namun Laundry di Komaneka Bisma Harus di Luaskan lagi dan alat atau mesin yang terdapat disana harus digunakan dengan baik agar tidak cepat rusak







DAFTAR PUSTAKA

















LAMPIRAN



1 komentar:

  1. terimakasih telah berbagi ilmu seputar wirausaha laundry Kak, sangat bermanfaat khususnya bagi pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuannya seputar usaha laundry..
    Software Kasir Laundry

    BalasHapus